Ar Razi adalah seorang rasionalis sejati yang hanya percaya pada kekuatan akal dan sama sekali tak percaya pada perlunya wahyu-wahyu dan nabi-nabi sebagai mediator antara manusia dengan Tuhannya. Maka tak heran bila kemudian beliaunya ini di anggap kafir, baik oleh umat-umat yang manut budeg terhadap ajaran agama maupun ahli bid’ah macam Ismailiyah, yang pada masa itu tokoh pentingnya bernama Nashiri Khusru dan orang senegara yang punya nama sama dengannya, Abu Hatim Ar Razi.
Bisa dimaklumi memang, jika melihat premis rasionalisnya yang radikal dan terlalu mengagungkan akal sehat itu. Tapi yang perlu dicatat disini adalah bahwa sebenarnya Ar Razi bukanlah seorang Atheist, melainkan penganut monotheis santun yang percaya dengan adanya Tuhan sebagai arsitek yang mengatur dan menjalankan mesin besar bernama semesta ini.
Kenapa kemudian ajaran Ar Razi ini dikucilkan karena ajaran beliau dianggap banyak berbenturan dengan ajaran Islam yang baku, dan cenderung mendukung pandangan kaum naturalis kuno pada jamannya.
Inilah butir ajaran-ajaran beliau yang paling banyak ditentang oleh kaum agamawan (khususnya Islam) :
* Tidak mempercayai adanya wahyu.
* Qur’an bukanlah mukzizat
* Tidak percaya pada Nabi-nabi
* Adanya hal-hal yang kekal dalam arti tidak bermula dan tidak berakhir selain Tuhan.
Ar Razi percaya kalau tanpa bantuan rasul-rasul sekalipun, akal manusia pasti mampu untuk menuntun ke jalan Tuhannya. Mampu mengetahui baik dan buruk segala sesuatu selama manusia mau menggunakan akalnya. Karena menurut dia, pada dasarnya setiap manusia dibekali oleh Tuhan daya pikir yang sama besarnya. Adapun perbedaan timbul karena tak semua manusia mau mengasah kemampuan akalnya ini.
Lagipula, menurut Ar Razi, keberadaan nabi-nabi dengan ajarannya yang saling bertentangan dan tumpang tindih satu sama lain itu hanya menimbulkan kehancuran dan saling benci membenci diantara umat manusia yang tak jarang meningkat menjadi peperangan antar umat beragama yang berakhir dengan pertumpahan darah. Tak hanya Islam, semua agama ia kritik. Menurut beliau, orang tunduk kepada agama sebenarnya hanya karena faktor tradisi belaka. Sebagian lainnya, karena kekuasaan yang dipunyai pemuka-pemuka agama, dan atau karena tertarik dengan ritual-ritual agama. Untuk ritual-ritual agama sendiri Ar Razi punya pandangan sinis dan muram bahwa upacara-upacara itu bila dikerjakan secara berkesinambungan dan terus menerus dapat mengakibatkan kecanduan, dan lebih buruk merupakan alat yang efektif untuk mencuci otak jiwa rakyat yang sederhana dalam pemikiran.
Lebih jauh, Ar Razi menganggap bahwa Al Qur’an adalah buatan manusia (dalam hal ini dia tidak menunjuk jidat siapapun tentang sang kreator tersebut), maka baik gaya, bahasa maupun isinya, bukanlah merupakan mukzizat. Dia menganggap Al Qur’an sebatas karya intelektual manusia yang derajatnya tak lebih besar dari buku-buku filsafat karya Pythagoras maupun Aristoteles..
Tak hanya itu, lebih jauh, dalam filsafatnya mengenai hubungan manusia dan Tuhannya, ia condong kepada filsafat Pythagoras yang berpandangan bahwa kebahagiaan terbesar manusia baru bisa di raih ketika manusia bisa kembali kehadirat Tuhannya dengan jalan meninggalkan alam materi ini, karena menurutnya manusia baru benar-benar bisa kembali kepada Tuhannya bila jiwanya telah suci. Dan salah dua jalan yang bisa ditempuh manusia untuk mensucikan dirinya adalah dengan cara bergulat dengan ilmu pengetahuan dan berpantang mengerjakan beberapa hal. Kita tahu, dalam filsafat Pythagoras, cara mensucikan jiwa itu adalah melalui transmigration of Souls. Tapi paradox yang kemudian saya temui dari filsafat Ar Razi, adalah beliau tidak punya konsep apapun yang terperinci mengenai jalan pensucian jiwa ini selain kalimat “jalan mensucikan jiwa adalah filsafat”. Aneh memang, kenapa Ar Razi bisa teledor ini tentang penggelontoran ajaran filsafatnya? Maka karena tak ada kejelasan konsepsi ini pulalah yang kemudian banyak kalangan menuduh tindakannya itu menyerupai tindakan seorang zahid dalam hal dunia materi. Satu stigma yang begitu dibantah mati-matian oleh Ar Razi sendiri.
Bantahan Ar Razi mengenai hal ini tersirat dari tulisannya sendiri di beberapa karyanya yang sangat menganjurkan tindak moderasi, yaitu jangan terlalu bersifat zahid tetapi jangan pula terlalu memburu kesenangan. Manusia harus menjauhi kesenangan yang dapat di peroleh hanya dengan menyakiti orang lain atau yang bertentangan dengan rasio. Tetapi sebaliknya manusia jangan sampai tidak makan atau berpakaian, tetapi makan dan berpakaian sekedar untuk memelihara diri.
Seperti yang sudah saya singgung di artikel sebelumnya bahwa di samping Tuhan, Ar-Razi juga meyakini adanya sesuatu yang lain yang juga bersifat kekal /abadi dalam arti tidak bermula dan tidak berakhir.
Doktrin Ar-Razi mengenai hal yang kekal abadi ini di kenal dengan “Lima yang Kekal”. Lima yang Kekal itu menurut Ar-Razi adalah : Tuhan, Jiwa Universal/Roh, Materi Pertama, Ruang Absolut dan Waktu Absolut.
Dua dari lima kekal itu menurutnya bersifat hidup dan aktif yaitu Tuhan dan Roh. Satu yang lainnya bersifat tidak hidup dan pasif yaitu Materi, dan dua sisanya bersifat tidak hidup, tidak aktif dan tidak juga pasif yaitu Ruang Absolut dan Waktu Absolut.
A. Tuhan, Roh dan Materi
Sebenarnya mengenai Kekekalan Tuhan ini Ar-Razi tak pernah mengajukan pembuktian apa pun. Itulah sebabnya pernyataan ini lebih mendekati sebagai pernyataan aksiomatik ketimbang empirik dari Ar-Razi.
Itulah sebabnya disini (meskipun sifat Materi dengan Tuhan dan terutama Roh berbeda) saya satukan saja pembahasannya karena justru di bab Materi inilah saya banyak menemukan pembahasan tentang Roh.
Menurut Ar-Razi materi adalah kekal karenacreatio ex nihilo (penciptaan dari tiada) merupakan hal yang tak mungkin kalau tidak disebut mengada-ada. Keabadian materi dapat didemonstrasikan dengan dua cara yaitu yang pertama; penciptaan, yaitu tindakan materi yang sedang dalam pembentukan, mensyaratkan (adanya) bukan saja seorang pencipta yang telah mendahuluinya, tetapi juga sebuah substratum atau materi dimana tindakan
Itu melekat. Salah satu contoh yang diajukan Ar-Razi tentang kekekalan materi adalah bahwa Tuhan tidak menciptakan semua hal dari tiada, dan salah satunya adalah tentang penciptaan dunia ini. Dunia menurut pendapatnya diciptakan dari materi tanpa bentuk dan bukan dari abra kadabra. Nah, materi tanpa bentuk yang menjadi bahan pembuatan dunia inilah yang kemudian diyakini telah ada bersama Tuhan yang juga tak berawal itu. Jadi, karena Tuhan kekal maka bisa dipastikan bahwa materi juga kekal.
Meskipun materi itu kekal, bukan berarti alam juga kekal. Alam tidak kekal, karena seperti halnya tubuh, alam pun bisa hancur. Nah ketika alam dan tubuh ini hancur maka materi dan roh kemudian akan kembali ke asalnya semula.
Jika keadan ini kemudian ditarik kepada masalah adanya surga-neraka yang juga diyakini keberadaannya oleh Ar-Razi, maka setelah Roh bersih (setelah melewati masa loundry yang menyakitkan) maka sang roh ini akan kembali ke asalnya semula yaitu di surga sono, berbaur dengan materi semula.
Ruang Absolut dan Waktu Absolut
Mengenai hal ini Ar-Razi membuat perbedaan antara Zaman absolut dan Zaman terbatas, yaitu antara ad dahr (duration) dan al waqt (time). Yang pertama kekal, dalam arti tidak bermula dan tidak pula berakhir, tak dapat diukur dan tak terbatas. Sedang yang kedua sebagai sesuatu yang dapat diukur dan terbatas serta disifati oleh angka-angka.
Untuk memahami waktu absolut yang sama sekali lepas dari alam semesta yang diciptakan dan geraknya, menurut Ar-Razi kita harus sama sekali meninggalkan gerak segenap langit dan timbul tenggelam matahari dan planet-planet untuk kemudian memusatkan perhatian kepada konsep murni tentang gerak keabadian yang baginya sama dengan waktu absolut tadi. Dalam hal ini, waktu absolut disamakan dengan perulangan abadi, yang mendahului timbulnya waktu particular, dan dengan penciptaan dunia yang terjadi berbarengan dengan gerakan segenap langit.
Mengenai kenapa Ruang pun dianggap kekal ini berkaitan dengan konsep materi, yaitu bahwa materi memerlukan sebuah locus tempat ia berada yakni ruang. Nah, karena materi itu kekal maka dengan sendirinya ruang pun ikut kekal.
Dan karena sifat ruang adalah sebagai yang tidak tergantung kepada tubuh dan ukuran (dimensi), maka oleh karenanya ruang ini tidak terbatas dan lagi kekal.
Minggu, 28 Maret 2010
efisiensi sc, bcc, dan fcc
1. Efisiensi kubus sederhana
V kubus = a^3
A = 2r, maka V kubus = 8r^3
V bola = 1 . 4/3πr^3 = 4/3πr^3
V ruang = 8r^3 - 4/3πr^3
= (8 - 4/3π ) r^3
= ((168-88)/21) r^3
= 80/21 r^3
Efisiensi Volume ruang = (80r^3)/21 . 21/(168r^3 ) . 100%
= 48%
Efisiansi kubus sederhana = 100% - 48% = 52%
2. efisiensi kubus pusat badan (bcc)
4r = a√3
a = 4r/√3 = 4/3r√3
Jika sisi kubus = a, maka V kubus = a^3
= 〖( 4/3 r√3)〗^3
= 64/27 3 √3 r^3
= 12,08r^3
bcc terdapat 2 bola maka V boloa = 2 . 4/3πr^3
= 8/3πr^3
= 8,37r^3
Efisiensi bcc = (8,37r^3)/(12,08r^3 ) . 100%
= 69%
3. efisiensi kubus pusat muka (fcc)
4r = a√2
a = 4r/√2 = 4/2r√2 = 2 r√2
Jika sisi kubus = a, maka V kubus = a^3
= 〖(2 r√2)〗^3
= 16√2 r^3
= 22,4r^3
fcc terdapat 4 bola maka V boloa = 4 . 4/3πr^3
= 16/3πr^3
= 16,7r^3
Efisiensi bcc = ( 16,7r^3)/(22,4r^3 ) . 100%
= 74%
V kubus = a^3
A = 2r, maka V kubus = 8r^3
V bola = 1 . 4/3πr^3 = 4/3πr^3
V ruang = 8r^3 - 4/3πr^3
= (8 - 4/3π ) r^3
= ((168-88)/21) r^3
= 80/21 r^3
Efisiensi Volume ruang = (80r^3)/21 . 21/(168r^3 ) . 100%
= 48%
Efisiansi kubus sederhana = 100% - 48% = 52%
2. efisiensi kubus pusat badan (bcc)
4r = a√3
a = 4r/√3 = 4/3r√3
Jika sisi kubus = a, maka V kubus = a^3
= 〖( 4/3 r√3)〗^3
= 64/27 3 √3 r^3
= 12,08r^3
bcc terdapat 2 bola maka V boloa = 2 . 4/3πr^3
= 8/3πr^3
= 8,37r^3
Efisiensi bcc = (8,37r^3)/(12,08r^3 ) . 100%
= 69%
3. efisiensi kubus pusat muka (fcc)
4r = a√2
a = 4r/√2 = 4/2r√2 = 2 r√2
Jika sisi kubus = a, maka V kubus = a^3
= 〖(2 r√2)〗^3
= 16√2 r^3
= 22,4r^3
fcc terdapat 4 bola maka V boloa = 4 . 4/3πr^3
= 16/3πr^3
= 16,7r^3
Efisiensi bcc = ( 16,7r^3)/(22,4r^3 ) . 100%
= 74%
Kamis, 18 Februari 2010
John Dalton
John Dalton (1766-1844) ilmuwan Inggris yang di awal abad ke-19 mengedepankan hipotesa atom ke dalam kancah ilmu pengetahuan. Dengan perbuatan ini, dia menyuguhkan ide kunci yang memungkinkan kemajuan besar di bidang kimia sejak saat itu. Supaya jelas, dia bukanlah orang pertama yang beranggapan bahwa semua obyek material terdiri dari sejumlah besar partikel yang teramat kecil dan tak terusakkan yang disebut atom.
Pendapat ini sudah pernah diajukan oleh filosof Yunani kuno, Democritus (360-370 SM?), bahkan mungkin lebih dini lagi. Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof Yunani lainnya), dan dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius (meninggal tahun 55 SM), dalam dia punya syair yang masyhur "De rerum natura" (Tentang hakikat benda).
Teori Democritus (yang tidak diterima oleh Aristoteles) tidak diacuhkan orang selama Abad Pertengahan, dan punya sedikit pengaruh terhadap ilmu pengetahuan. Meski begitu, beberapa ilmuwan terkemuka dari abad ke-17 (termasuk Isaac Newton) mendukung pendapat serupa. Tetapi, tak ada teori atom dikemukakan ataupun digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Dan lebih penting lagi, tak ada seorang pun yang melihat adanya hubungan antara spekulasi filosofis tentang atom dengan hal-hal nyata di bidang kimia.
Itulah keadaannya tatkala Dalton muncul. Dia menyuguhkan "teori kuantitatif" yang jelas dan jemih yang dapat digunakan dalam penafsiran percobaan kimia, dan dapat dicoba secara tepat di laboratorium.
Meskipun terminologinya agak sedikit berbeda dengan yang kita gunakan sekarang, Dalton dengan jelas mengemukakan konsep tentang atom, molekul, elemen dan campuran kimia. Dia perjelas itu bahwa meski jumlah total atom di dunia sangat banyak, tetapi jumlah dari pelbagai jenis yang berbeda agak kecil. (Buku aslinya mencatat 20 elemen atau kelompok atom; kini sedikit di atas 100 elemen sudah diketahui).
Meskipun perbedaan tipe atom berlainan beratnya, Dalton tetap berpendapat bahwa tiap dua atom dari kelompok serupa adalah sama dalam semua kualitasnya, termasuk "mass" (kuantitas material dalam suatu benda diukur dari daya tahan terhadap perubahan gerak). Dalton memasukkan di dalam bukunya satu daftar yang mencatat berat relatif dari pelbagai jenis atom yang berbeda-beda, daftar pertama yang pernah disiapkan orang dan merupakan kunci tiap teori kuantitatif atom.
Dalton juga menjelaskan dengan gamblang bahwa tiap dua molekul dari gabungan kimiawi yang sama terdiri dari kombinasi atom serupa. (Misalnya, tiap molekul "nitrous oxide" (N2O) terdiri dari dua atom nitrogen dan satu atom oxygen). Dari sini membentuk sesuatu gabungan kimiawi tertentu --tak peduli bagaimana bisa disiapkan atau di mana diperoleh-- senantiasa terdiri dari elemen yang sama dalam proporsi berat yang sepenuhnya sama. Ini adalah "hukum proporsi pasti," yang telah diketemukan secara eksperimentil oleh Joseph Louis Proust beberapa tahun lebih dulu.
Begitu meyakinkan cara Dalton menyuguhkan teori ini, sehingga dalam tempo dua puluh tahun dia sudah diterima oleh mayoritas ilmuwan. Lebih jauh dari itu, ahli-ahli kimia mengikuti program yang diusulkan oleh bukunya: tentukan secara persis berat relatif atom; analisa gabungan kimiawi dari beratnya; tentukan kombinasi yang tepat dari atom yang membentuk tiap kelompok molekul yang punya kesamaan ciri. Keberhasilan dari program ini sudah barang tentu luar biasa.
Daftar berat atom Dalton
Adalah sulit menyatakan secara berlebihan arti penting dari hipotesa atom. Ini merupakan pendapat sentral dalam pengertian kita tentang bidang ilmu kimia. Tambahan lagi, ini merupakan pendahuluan esensial dari umumnya fisika modern. Hanya karena masalah peratoman sudah begitu sering dibicarakan sebelum Dalton sehingga dia tidak dapat tempat lebih tinggi dalam urutan daftar buku ini.
Tabel elemen dan kombinasinya dari John Dalton
Dalton dilahirkan tahun 1766 di desa Eaglesfield di Inggris Utara. Sekolah formalnya berakhir tatkala umurnya cuma baru tujuh tahun, dan dia hampir sepenuhnya belajar sendiri dalam ilmu pengetahuan. Dia seorang anak muda yang senantiasa memahami sesuatu lebih dulu dari rata-rata orang normal, dan ketika umurnya mencapai dua belas tahun dia sudah jadi guru. Dan dia menjadi guru atau pengajar pribadi hampir sepanjang hidupnya. Ketika umurnya meningkat lima belas tahun dia pindah ke kota Kendal, umur dua puluh enam ke Manchester dan menetap di situ hingga napas penghabisan keluar dari tenggorokannya tahun 1844. Mungkin perlu diketahui, dia tak pernah kawin.
Dalton menjadi tertarik dengan meteorologi di tahun 1787 tatkala umurnya dua puluh satu tahun. Enam tahun kemudian dia terbitkan buku tentang masalah itu. Penyelidikannya tentang udara dan atmosfir membangkitkan minatnya terhadap kualitas gas secara umum. Dengan melakukan serentetan percobaan, dia temukan dua hukum yang mengendalikan perilaku gas. Pertama, yang disuguhkan Dalton tahun 1801, menegaskan bahwa volume yang diisi gas adalah proporsiona1 dengan suhunya. (Ini umumnya dikenal dengan "hukum Charles" sesudah ilmuwan Perancis yang menemukannya beberapa tahun sebelum Dalton, tetapi gagal menerbitkan hasil penyelidikannya). Kedua, juga disuguhkan tahun 1801, dikenal dengan julukan "hukum Dalton" tentang tekanan bagian per bagian.
Menjelang tahun 1804, Dalton sudah merumuskan dia punya teori atom dan menyiapkan daftar berat atom. Tetapi, buku utamanya A New System of Chemical Philosophy baru terbit tahun 1808. Buku ini membuatnya termasyhur, dan dalam tahun-tahun berikutnya, bunga penghargaan ditabur orang di atas kepalanya.
Secara kebetulan, Dalton menderita sejenis penyakit buta warna. Keadaan ini malah membangkitkan keinginan tahunya. Dia pelajari masalah itu, dan menerbitkan kertas kerja ilmiah tentang buta warna, suatu topik yang pertama kalinya ditulis orang!
JJ Thomson Thomson The Nobel Prize in Physics 1906
J.J. Thomson, Joseph John Thomson was born in Cheetham Hill. Joseph John Thomson lahir di Cheetham Hill, pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856. Dia mendaftar di Owens College, Manchester, pada tahun 1870, dan pada tahun 1876 memasuki Trinity College, Cambridge sebagai sarjana kecil.Ia menjadi Fellow dari Trinity College pada tahun 1880, ketika ia Kedua Wrangler dan Smith Prizeman Kedua, dan ia tetap menjadi anggota Akademi selama sisa hidupnya, menjadi Dosen pada tahun 1883 dan Master pada tahun 1918. Dia adalah Cavendish Profesor Fisika Eksperimental di Cambridge, di mana ia berhasil Lord Rayleigh, 1884-1918 dan Kehormatan Profesor Fisika, Cambridge dan Royal Institution, London.
Thomson minat awal struktur atom tercermin dalam Risalah pada Gerak Vortex Rings yang membuatnya memenangkan Adams Prize pada tahun 1884.Dinamika Penerapan Nya untuk Fisika dan Kimia muncul pada tahun 1886, dan pada tahun 1892 ia sudah Notes on Recent Penelitian di Listrik dan Magnetisme diterbitkan.Pekerjaan terakhir ini hasil yang diperoleh selanjutnya dibahas dengan penampakan James Clerk Maxwell yang terkenal "Risalah" dan sering disebut sebagai "volume ketiga Maxwell". Thomson bekerja sama dengan Profesor JH Poynting dalam empat jilid buku pelajaran fisika, Properties of Matter dan tahun 1895 ia menghasilkan Elemen dari Teori Matematis Listrik dan Magnetisme, edisi ke-5 yang muncul pada tahun 1921.
Pada tahun 1896, Thomson mengunjungi Amerika untuk memberikan kursus dari empat ceramah, yang diringkas penelitian yang sekarang, di Princeton. Kuliahnya ini kemudian diterbitkan sebagai Discharge Listrik melalui Gas (1897). Setelah kembali dari Amerika, dia memperoleh pekerjaan paling brilian dalam hidupnya - sebuah studi asli sinar katoda yang berpuncak pada penemuan elektron, yang diumumkan selama kuliah malamnya ke Royal Lembaga pada hari Jumat, 30 April 1897. Bukunya, Konduksi Listrik melalui Gas, yang diterbitkan pada tahun 1903 digambarkan oleh Lord Rayleigh sebagai sebuah tinjauan terhadap "hari-hari besar Thomson di Laboratorium Cavendish". Sebuah kemudian edisi, ditulis dalam kolaborasi dengan anaknya, George, muncul dalam dua jilid (1928 dan 1933).
Thomson kembali ke Amerika pada tahun 1904 untuk memberikan enam kuliah pada listrik dan materi di Universitas Yale. Mereka berisi beberapa saran penting untuk struktur atom. Ia menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan molekul dengan menggunakan sinar positif, sebuah ide yang dikembangkan oleh Aston, Dempster dan lain-lain terhadap banyak penemuan isotop.Selain itu hanya disebutkan, ia menulis buku-buku, The Structure of Light (1907), The sel hidup Theory of Matter (1907), Rays of Positive Electricity (1913), The Electron in Chemistry (1923) dan otobiografinya, Kenangan dan Reflections (1936), di antara banyak terbitan lainnya.
Thomson, seorang penerima Order of Merit, dianugerahi gelar kebangsawanan pada 1908. Dia terpilih sebagai Fellow dari Royal Society pada tahun 1884 dan menjabat Presiden selama 1916-1920, ia menerima Royal dan Hughes Medal pada tahun 1894 dan 1902, dan medali Copley di 1914. Ia dianugerahi Medali Hodgkins (Smithsonian Institute, Washington) pada tahun 1902; Medali Franklin dan Medali Scott (Philadelphia), 1923; yang Mascart Medal (Paris), 1927; Medali Dalton (Manchester), 1931; dan Medali Faraday ( Institute of Civil Engineers) pada tahun 1938. Dia adalah Presiden British Association tahun 1909 (dan dari Bagian A pada 1896 dan 1931) dan ia memegang gelar doktor kehormatan dari Universitas Oxford, Dublin, London, Victoria, Columbia, Cambridge, Durham, Birmingham, Göttingen, Leeds, Oslo , Sorbonne, Edinburgh, Reading, Princeton, Glasgow, Johns Hopkins, Aberdeen, Athena, Cracow dan Philadelphia.
Pada 1890, ia menikahi Rose Elisabeth, anak perempuan Sir George E. Paget, KCB Mereka mempunyai satu putra, sekarang Sir George Paget Thomson, Profesor Emeritus Fisika di Universitas London, yang dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1937, dan seorang putri .
Dari Nobel Lectures, Physics 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967
Ini otobiografi / biografi ini ditulis pada saat penghargaan dan diterbitkan pertama kali dalam seri buku Les Prix Nobel. Hal ini kemudian disunting dan diterbitkan ulang di Nobel Lectures. Untuk mengutip dokumen ini, selalu negara sumber seperti yang ditunjukkan di atas.
Untuk lebih diperbarui biografi lanjut, lihat: Thomson, Joseph John, Kenangan dan Reflections. G. Bell and Sons: London, 1936. G. Bell and Sons: London, 1936.
JJ Thomson died on August 30, 1940. JJ Thomson meninggal pada 30 Agustus 1940.
Copyright © The Nobel Foundation 1906 Copyright © 1906 The Nobel Foundation
Mengapa emas berwarna kuning & Tembaga berwarna metalik ???
Emas berwarna kuning disebabkan oleh frekuensi Plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan yang mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan, sementara warna biru diserap. Hanya koloid perak yang mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning. Selain itu warna kuning pada emas disebabkan oleh susunan elektronnya, warna logam terbentuk berdasarkan transisi electron di antara ikatan-ikatan energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi
Kenapa Tembaga berwarna metalik ?
Tembaga adalah suatu unsur kimia yang dalam table periodic memiliki lambing Cu dan nomor atom 29, lambing ini berasal dari bahasa latin yaitu Cuprum. Dan tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik selain itu tembaga memiliki korosi yang sangat lambat.
Kenapa tembaga berwarna metalik???
Ketika cahaya mengenai permukaan logam, maka electron dalam atom akan menyerap energy sehingga electron tersebut akan berpindah orbital dengan tingkat energy yang lebih tinggi(tereksitasi) sehingga terdapat electron negative pada tingkat yang lebih tinggi dan positif pada tingkat yang lebih rendah. Sementara logam merupakan penghantar listrik yang paling baik, adanya arus ini menyebabkan logam berwarna , ketika electron jatuh kembali ketingkat energy semula dan memancarkan cahaya dan semua warna terserap dan dipancarkan dalam jumlah yang sama maka warna yang akan terjadi adalah warna metalik mengkilat. Sedangkan warna yang terbentuk untuk logam lain adalah tergantung pada tingkat energy elektronnya.
Diposkan oleh ANORGANIK di 07:19
Label: kimia anorganik
Kenapa Tembaga berwarna metalik ?
Tembaga adalah suatu unsur kimia yang dalam table periodic memiliki lambing Cu dan nomor atom 29, lambing ini berasal dari bahasa latin yaitu Cuprum. Dan tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik selain itu tembaga memiliki korosi yang sangat lambat.
Kenapa tembaga berwarna metalik???
Ketika cahaya mengenai permukaan logam, maka electron dalam atom akan menyerap energy sehingga electron tersebut akan berpindah orbital dengan tingkat energy yang lebih tinggi(tereksitasi) sehingga terdapat electron negative pada tingkat yang lebih tinggi dan positif pada tingkat yang lebih rendah. Sementara logam merupakan penghantar listrik yang paling baik, adanya arus ini menyebabkan logam berwarna , ketika electron jatuh kembali ketingkat energy semula dan memancarkan cahaya dan semua warna terserap dan dipancarkan dalam jumlah yang sama maka warna yang akan terjadi adalah warna metalik mengkilat. Sedangkan warna yang terbentuk untuk logam lain adalah tergantung pada tingkat energy elektronnya.
Diposkan oleh ANORGANIK di 07:19
Label: kimia anorganik
Biograei Ernest Rutherford-Penemu model Atom
Ernest Rutherford lahir pada tanggal 30 Agustus 1871, di Nelson, Selandia Baru, Ayahnya James Rutherford dari Skotlandia adalah seorang tukang roda, yang bermigrasi ke Selandia Baru dengan kakek dan seluruh keluarganya pada tahun 1842. Ibunya, née Martha Thompson, adalah seorang guru sekolah di Inggris. Ernest menerima pendidikan awal di sekolah pemerintah Nelson Collegiate School pada usia 16 tahun. Pada tahun 1889 ia mendapat beasiswa Universitas dan ia pindah ke Universitas di Selandia Baru, Wellington, di mana ia masuk Canterbury College *.
Ia lulus MA pada tahun 1893 di Fakultas Matematika dan Ilmu Fisika dan kemudian dia melanjutkan dengan penelitian di Collegenya dengan waktu yang singkat, dan menerima gelar B.Sc. di tahun berikutnya. Pada tahun yang sama, 1894, ia mendapatkan beasiswa di bidang Sains pada tahun 1851 yang memungkinkan dia pergi ke Trinity College, Cambridge, sebagai mahasiswa riset di Cavendish Laboratory di bawah pimpinan JJ Thomson. Pada tahun 1897 ia dianugerahi titel B.A. dari Penelitian Gelar dan Kesiswaan Trotter Coutts-Trinity College. Kesempatan datang ketika jabatan Ketua bidang Fisika di McGill University, Montreal, menjadi kosong, dan pada 1898 ia berangkat ke Kanada untuk mengambil posisis tersebut.
Rutherford kembali ke Inggris pada tahun 1907 menjadi Profesor Fisika di Universitas Manchester, menggantikan Sir Arthur Schuster, dan pada 1919 ia menerima undangan untuk dari Sir Joseph Thomson sebagai Profesor Fisika Cavendish di Cambridge. Dia juga menjadi Ketua Dewan Penasehat, HM Pemerintah, Departemen Penelitian Ilmiah dan Industri; Profesor Filsafat Alam, Royal Institution, London; dan Direktur Laboratorium Mond Royal Society, Cambridge.
Pada kedatangannya di Cambridge bakatnya dengan cepat diakui oleh Profesor Thomson. Selama penelitian pertamanya di Laboratorium Cavendish, ia menemukan sebuah detektor untuk gelombang elektromagnetik, suatu fitur penting yang magnetizing kumparan yang cerdik kecil berisi kumpulan kawat besi magnet. Dia bekerja bersama-sama dengan Thomson mengamati perilaku ion-ion yangdalam gas yang telah di berikan sinar-X, dan juga, pada tahun 1897, pada mobilitas ion dalam hubungannya dengan kekuatan medan listrik, dan pada topik terkait seperti efek fotolistrik. Pada tahun 1898 ia melaporkan adanya sinar alfa dan beta pada radiasi uranium dan mengindikasikan beberapa penelitian mereka.
Di Montreal, ada banyak kesempatan untuk riset di McGill, dan karyanya pada bidang radioaktif, terutama pada emisi sinar alfa, dilanjutkan di Laboratorium Macdonald. Dengan RB Owens ia mempelajari "emanasi" dari thorium dan menemukan gas mulia baru, sebuah isotop radioaktif, yang kemudian dikenal sebagai thoron. Frederick Soddy tiba di McGill pada 1900 dari Oxford, dan ia bekerja sama dengan Rutherford dalam menciptakan "teori disintegrasi" radioaktivitas yang menganggap fenomena radioaktif seperti atom - tidak molekuler - proses. Teori ini didukung oleh sejumlah besar bukti eksperimental, sejumlah zat radioaktif baru ditemukan dan posisi mereka dalam serangkaian transformasi telah ditetapkan. Otto Hahn, yang kemudian menemukan atom fisi, bekerja di bawah Rutherford di Montreal Laboratory di 1905-06.
Di Manchester, Rutherford melanjutkan penelitian tentang sifat-sifat pancaran radium dan sinar alpha dan, bersama dengan H. Geiger, sebuah metode untuk mendeteksi satu partikel alpha dan menghitung jumlah radium yang di susun dan dipancarkan. Pada tahun 1910, penyelidikannya ke dalam hamburan sinar alfa dan sifat struktur dalam atom yang menyebabkan penyebaran tersebut menyebabkan postulation dari konsep "inti (atom)", yang berkontribusi besar dalam fisika. Niels Bohr pada tahun 1912 bergabung dengannya di Manchester dan ia mengadaptasi struktur nuklir Rutherford untuk Max Planck's quantum theory dan yang diperoleh teori struktur atom yang, dengan kemudian perbaikan, terutama sebagai akibat dari konsep Heisenberg, tetap berlaku sampai hari ini. Pada tahun 1913, bersama-sama dengan HG Moseley, ia menggunakan sinar katoda untuk membombardir atom dari berbagai unsur dan menunjukkan bahwa struktur dalam berhubungan dengan kelompok garis-garis yang mencirikan unsur-unsur. Setiap elemen kemudian dapat ditetapkan nomor atom, dan yang lebih penting, sifat setiap elemen dapat didefinisikan oleh nomor ini. Pada tahun 1919, selama tahun lalu di Manchester, ia menemukan bahwa inti elemen ringan tertentu, seperti nitrogen, dapat "hancur" oleh dampak energik partikel alpha radioaktif yang berasal dari beberapa sumber, dan bahwa selama proses ini cepat proton yang dipancarkan. Blackett kemudian terbukti, dengan kamar awan, bahwa nitrogen dalam proses ini adalah benar-benar berubah menjadi isotop oksigen, sehingga Rutherford adalah orang pertama yang sengaja merubah satu unsur ke lain. G. de Hevesy juga salah satu kolaborator Rutherford di Manchester.
Seorang pemimpin inspirasi Laboratorium Cavendish, ia menuntun banyak pemenang Hadiah Nobel di masa mendatang terhadap prestasi besar mereka: Chadwick, Blackett, Cockcroft dan Walton, sedangkan peraih Nobel lain yang bekerja dengannya di Cavendish lebih pendek atau lebih periode: GP Thomson, Appleton, Powell, dan Aston. C.D. Ellis, rekan-rekan penulis pada tahun 1919 dan 1930, menunjukkan "bahwa mayoritas eksperimen di Cavendish benar-benar dimulai oleh Rutherford saran langsung atau tidak langsung". Dia tetap aktif dan bekerja sampai akhir hidupnya.
Rutherford menerbitkan beberapa buku: Radioaktivitas (1904); radioaktif Transformations (1906); Radiasi dari zat radioaktif, dengan James Chadwick dan CD Ellis (1919, 1930) - sebuah buku yang didokumentasikan sepenuhnya berfungsi sebagai daftar kronologis dari sekian banyak dokumen-dokumen untuk belajar masyarakat, dan sebagainya; Struktur Elektro Matter (1926); The Artificial Transmutasi Unsur (1933); The Newer Alkimia (1937).
Rutherford diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1914, ia diangkat menjadi Order of Merit pada tahun 1925, dan pada tahun 1931 ia diciptakan Pertama Baron Rutherford of Nelson, Selandia Baru, dan Cambridge. Ia terpilih Fellow dari Royal Society pada tahun 1903 dan para Presiden 1925-1930. Di antara sekian banyak penghargaan, ia dianugerahi Medali Rumford (1905) dan medali Copley (1922) dari Royal Society, Bressa Prize (1910) dari Turin Academy of Science, Albert Medal (1928) dari Royal Society of seni, Medali Faraday (1930) dari Institution of Electrical Engineers, yang D. Sc tingkat Universitas New Zealand, dan gelar doktor kehormatan dari Universitas Pennsylvania, Wisconsin, McGill, Birmingham, Edinburgh, Melbourne, Yale, Glasgow, Giessen, Copenhagen, Cambridge, Dublin, Durham, Oxford, Liverpool, Toronto, Bristol, Cape kota, London dan Leeds.
Rutherford menikah dengan Mary Newton, putri dari Arthur dan Maria de Renzy Newton, pada tahun 1900. Anak tunggal mereka, Eileen, menikah dengan fisikawan RH Fowler.
Ia meninggal di Cambridge pada 19 Oktober 1937. Abunya dimakamkan di tengah gereja Westminster Abbey, di barat Sir Isaac Newton's makam dan oleh Lord Kelvin.
(Di terjemahkan oleh Nurdyansa (www.kolom-biografi.blogspot.com) dari http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1908/rutherford-bio.html)
Ia lulus MA pada tahun 1893 di Fakultas Matematika dan Ilmu Fisika dan kemudian dia melanjutkan dengan penelitian di Collegenya dengan waktu yang singkat, dan menerima gelar B.Sc. di tahun berikutnya. Pada tahun yang sama, 1894, ia mendapatkan beasiswa di bidang Sains pada tahun 1851 yang memungkinkan dia pergi ke Trinity College, Cambridge, sebagai mahasiswa riset di Cavendish Laboratory di bawah pimpinan JJ Thomson. Pada tahun 1897 ia dianugerahi titel B.A. dari Penelitian Gelar dan Kesiswaan Trotter Coutts-Trinity College. Kesempatan datang ketika jabatan Ketua bidang Fisika di McGill University, Montreal, menjadi kosong, dan pada 1898 ia berangkat ke Kanada untuk mengambil posisis tersebut.
Rutherford kembali ke Inggris pada tahun 1907 menjadi Profesor Fisika di Universitas Manchester, menggantikan Sir Arthur Schuster, dan pada 1919 ia menerima undangan untuk dari Sir Joseph Thomson sebagai Profesor Fisika Cavendish di Cambridge. Dia juga menjadi Ketua Dewan Penasehat, HM Pemerintah, Departemen Penelitian Ilmiah dan Industri; Profesor Filsafat Alam, Royal Institution, London; dan Direktur Laboratorium Mond Royal Society, Cambridge.
Pada kedatangannya di Cambridge bakatnya dengan cepat diakui oleh Profesor Thomson. Selama penelitian pertamanya di Laboratorium Cavendish, ia menemukan sebuah detektor untuk gelombang elektromagnetik, suatu fitur penting yang magnetizing kumparan yang cerdik kecil berisi kumpulan kawat besi magnet. Dia bekerja bersama-sama dengan Thomson mengamati perilaku ion-ion yangdalam gas yang telah di berikan sinar-X, dan juga, pada tahun 1897, pada mobilitas ion dalam hubungannya dengan kekuatan medan listrik, dan pada topik terkait seperti efek fotolistrik. Pada tahun 1898 ia melaporkan adanya sinar alfa dan beta pada radiasi uranium dan mengindikasikan beberapa penelitian mereka.
Di Montreal, ada banyak kesempatan untuk riset di McGill, dan karyanya pada bidang radioaktif, terutama pada emisi sinar alfa, dilanjutkan di Laboratorium Macdonald. Dengan RB Owens ia mempelajari "emanasi" dari thorium dan menemukan gas mulia baru, sebuah isotop radioaktif, yang kemudian dikenal sebagai thoron. Frederick Soddy tiba di McGill pada 1900 dari Oxford, dan ia bekerja sama dengan Rutherford dalam menciptakan "teori disintegrasi" radioaktivitas yang menganggap fenomena radioaktif seperti atom - tidak molekuler - proses. Teori ini didukung oleh sejumlah besar bukti eksperimental, sejumlah zat radioaktif baru ditemukan dan posisi mereka dalam serangkaian transformasi telah ditetapkan. Otto Hahn, yang kemudian menemukan atom fisi, bekerja di bawah Rutherford di Montreal Laboratory di 1905-06.
Di Manchester, Rutherford melanjutkan penelitian tentang sifat-sifat pancaran radium dan sinar alpha dan, bersama dengan H. Geiger, sebuah metode untuk mendeteksi satu partikel alpha dan menghitung jumlah radium yang di susun dan dipancarkan. Pada tahun 1910, penyelidikannya ke dalam hamburan sinar alfa dan sifat struktur dalam atom yang menyebabkan penyebaran tersebut menyebabkan postulation dari konsep "inti (atom)", yang berkontribusi besar dalam fisika. Niels Bohr pada tahun 1912 bergabung dengannya di Manchester dan ia mengadaptasi struktur nuklir Rutherford untuk Max Planck's quantum theory dan yang diperoleh teori struktur atom yang, dengan kemudian perbaikan, terutama sebagai akibat dari konsep Heisenberg, tetap berlaku sampai hari ini. Pada tahun 1913, bersama-sama dengan HG Moseley, ia menggunakan sinar katoda untuk membombardir atom dari berbagai unsur dan menunjukkan bahwa struktur dalam berhubungan dengan kelompok garis-garis yang mencirikan unsur-unsur. Setiap elemen kemudian dapat ditetapkan nomor atom, dan yang lebih penting, sifat setiap elemen dapat didefinisikan oleh nomor ini. Pada tahun 1919, selama tahun lalu di Manchester, ia menemukan bahwa inti elemen ringan tertentu, seperti nitrogen, dapat "hancur" oleh dampak energik partikel alpha radioaktif yang berasal dari beberapa sumber, dan bahwa selama proses ini cepat proton yang dipancarkan. Blackett kemudian terbukti, dengan kamar awan, bahwa nitrogen dalam proses ini adalah benar-benar berubah menjadi isotop oksigen, sehingga Rutherford adalah orang pertama yang sengaja merubah satu unsur ke lain. G. de Hevesy juga salah satu kolaborator Rutherford di Manchester.
Seorang pemimpin inspirasi Laboratorium Cavendish, ia menuntun banyak pemenang Hadiah Nobel di masa mendatang terhadap prestasi besar mereka: Chadwick, Blackett, Cockcroft dan Walton, sedangkan peraih Nobel lain yang bekerja dengannya di Cavendish lebih pendek atau lebih periode: GP Thomson, Appleton, Powell, dan Aston. C.D. Ellis, rekan-rekan penulis pada tahun 1919 dan 1930, menunjukkan "bahwa mayoritas eksperimen di Cavendish benar-benar dimulai oleh Rutherford saran langsung atau tidak langsung". Dia tetap aktif dan bekerja sampai akhir hidupnya.
Rutherford menerbitkan beberapa buku: Radioaktivitas (1904); radioaktif Transformations (1906); Radiasi dari zat radioaktif, dengan James Chadwick dan CD Ellis (1919, 1930) - sebuah buku yang didokumentasikan sepenuhnya berfungsi sebagai daftar kronologis dari sekian banyak dokumen-dokumen untuk belajar masyarakat, dan sebagainya; Struktur Elektro Matter (1926); The Artificial Transmutasi Unsur (1933); The Newer Alkimia (1937).
Rutherford diberi gelar kebangsawanan pada tahun 1914, ia diangkat menjadi Order of Merit pada tahun 1925, dan pada tahun 1931 ia diciptakan Pertama Baron Rutherford of Nelson, Selandia Baru, dan Cambridge. Ia terpilih Fellow dari Royal Society pada tahun 1903 dan para Presiden 1925-1930. Di antara sekian banyak penghargaan, ia dianugerahi Medali Rumford (1905) dan medali Copley (1922) dari Royal Society, Bressa Prize (1910) dari Turin Academy of Science, Albert Medal (1928) dari Royal Society of seni, Medali Faraday (1930) dari Institution of Electrical Engineers, yang D. Sc tingkat Universitas New Zealand, dan gelar doktor kehormatan dari Universitas Pennsylvania, Wisconsin, McGill, Birmingham, Edinburgh, Melbourne, Yale, Glasgow, Giessen, Copenhagen, Cambridge, Dublin, Durham, Oxford, Liverpool, Toronto, Bristol, Cape kota, London dan Leeds.
Rutherford menikah dengan Mary Newton, putri dari Arthur dan Maria de Renzy Newton, pada tahun 1900. Anak tunggal mereka, Eileen, menikah dengan fisikawan RH Fowler.
Ia meninggal di Cambridge pada 19 Oktober 1937. Abunya dimakamkan di tengah gereja Westminster Abbey, di barat Sir Isaac Newton's makam dan oleh Lord Kelvin.
(Di terjemahkan oleh Nurdyansa (www.kolom-biografi.blogspot.com) dari http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1908/rutherford-bio.html)
Langganan:
Postingan (Atom)